Selasa, 25 November 2008

Salam Diantara Anggota SCA


Kunjungan Anggota SCA of America, yaitu Mr. Thompson Owen (Sweet Maria Home Coffee Roasting) dan Ms. Wendy de Jong (Tony's Coffee) untuk mentest Kopi Luwak Sidikalang di Klinik Agribisnis SUKSES TANI. Yg paling kanan adalah Bapak Edi Susmadi (Dir. Exec. SCA of Indonesia). Mereka juga melihat langsung bagaimana kami memberdayakan kawan-kawan petani sebagai anggota kelompok tani untuk mengumpulkan KOPI LUWAK. Kopi luwak tsb yg kami kirimkan kepada peminat setelah kami proses dan sortasi.
Duduk paling kiri adalah saya, penulis blog ini, manajemen Klinik Agribisnis Sukses Tani.
Gaya Thompson yg unik dapat anda lihat lebih lengkap pada siteblog Dairi Pers.

Mamiari Kopi

Ibu Boru Malau dan anaknya Togar P. Simatupang sedang menampi (mamiari) Kopi Sidikalang.
Keluarga ini pernah ditayangkan TPI sebagai Petani KOPI ARABIKA SIDIKALANG yang sukses.
Ini adalah tampi khas penduduk Dairi.
Jika semua petani kopi mau menampi kopinya seperti ini maka mutu KOPI SIDIKALANG akan makin bagus.
Sebagian KOPI LUWAK SIDIKALANG yg anda terima adalah berasal dari keluarga ini.
Eh, kawan kita Bang Togar ini baru kawin tgl 22 Oktober 2008 y.l. dengan Boru Malau. Lama juga dia doli-doli jerman (lajang tua) gara-gara terlalu serius mengurus kopi dan adik-adiknya.

Jumat, 03 Oktober 2008

MUTU KOPI LUWAK

Kopi Luwak memang mahal. Tetapi jangan bangga dulu dengan kopi luwak yang telah anda nikmati hingga anda bandingkan dengan Kopi Luwak produk SUKSES TANI.
Kenapa? Mutu Kopi Luwak selain ditentukan oleh sumbernya, juga ditentukan oleh pengolahan, sortasi, pengemasan, dan hingga pengiriman/penyimpanan hingga sampai ke konsumen akhir.
Keuntungan yang menggiurkan telah memancing banyak orang untuk ikut berkecimpung. Padahal mutu Kopi Luwak harus betul-betul layak sebagai minuman sebanding dengan harganya.
Saya dibesarkan di sekitar kebun kopi. Sejak anak-anak saya telah akrab merawat tanaman kopi. Kami dilatih disiplin menyiangi gulma, membuang tunas liar, memanen, mengolah, bahkan menyangrai kopi yang benar. Kuali besi warisan ibu saya, timbangan bak warisan ayah, adalah benda-benda yang tetap saya pelihara, rawat, dan gunakan hingga sekarang.
Ketika ayah dan ibu mendukung saya masuk IPB, lalu masuk Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian pada tahun kedua di IPB, dan tahun ketiga mulai Spesialisasi Perlindungan Tanaman Perkebunan, dan 20 tahun berkutat di Lab Vertebrata; semuanya bukan kebetulan. Saya bertekad menghasilkan Kopi Luwak bermutu terbaik. Dan ini saya buktikan dalam pelaksanaan.
Ini adalah pengakuan jujur seorang boss perusahaan coffee roasted di Jakarta kepada kami: ”Ada orang menawarkan Kopi Luwak harganya Rp. 1,2 juta/kg sementara ukuran biji tidak seragam dan bau apek. Setelah kopi luwak mereka disangrai hingga ukuran panas maksimum (no.5) ternyata bau apek tidak juga hilang. Sementara Kopi Luwak Sukses Tani disangrai hingga ukuran panas no. 2 sudah enak dan tidak ada bau apek sama sekali.”
Para perantara/pedagang seringkali menahan Kopi Luwak terlalu lama dengan harga yang tidak logis. Walaupun itu Kopi Luwak asli jika tidak melalui pengolahan baik dan disimpan lama di tempat yang tidak layak maka akan bau apek.

MENGAPA KOPI LUWAK ISTIMEWA?

Kopi Luwak telah terkenal sejak ratusan tahun lalu. Keiistemewaan kopi luwak adalah pada rasa yang legit karena kaya rasa creamy dan mocca yang alami. Kopi luwak juga dipercaya meningkatkan vitalitas pada pria dan wanita. Ada kepercayaan tertentu yang menyakini bahwa meminum kopi luwak menambah hokki (rezeki).
Berikut saya sampaikan informasi ilmiah yang dapat dirujuk tentang tentang Kopi Luwak:
· Buah kopi yang dimakan musang adalah yang betul-betul matang pohon dan sehat.
· Musang memakan biji kopi berlendir setelah mengupasnya langsung pada cabang pohon kopi. Biji kopi yang ditelan adalah biji berkulit tanduk.
· Musang menyukai lapisan lendir buah (mucilage) kopi. Biji kopi yang masih lengkap berkulit tanduk lalu dikeluarkan menjadi feses selambat-lambatnya 2 jam setelah ditelan.
· Tidak ada persentuhan langsung antara biji kopi hijau (green coffee bean). Akan tetapi enzim pencernaan musang telah mengubah biji kopi tersebut sehingga memiliki cita rasa yang spesifik.
· Musang adalah karunia Tuhan yang belum banyak dipahami hingga saat ini. Masih banyak rahasia pada pencernaan musang yang belum dapat diungkapkan dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

KEISTIMEWAAN LUWAK

Saya telah mendalami spesialisasi hama vertebrata sejak Tahun 1985, di IPB dan SEAMEO-Biotrop. Belasan tahun saya melakukan banyak penelitian pada Laboratorium Pengendalian Hama Vertebrata, Ditjen Perkebunan, Dep. Pertanian.
Empat tahun terakhir hingga saat ini saya mengutamakan penelitian tentang musang. Berikut saya sampaikan informasi yang dapat dirujuk tentang musang (di Jawa umum disebut luwak) :
- Hanya musang (Family Viverridae) yang mampu memakan buah-buahan sekaligus pemakan daging (karnivora). Dari 6 spesies yang umum di Asia Tenggara, ada 3 spesies yang paling sering ditemukan di Kabupaten Dairi, yaitu Viverra tangalunga, Arctictis binturong, dan Paguma larvata.
- Hanya musang yang mampu mengkosumsi buah aren dan riman (di Kabupaten Dairi). Kedua tanaman ini menghasilkan buah yang sangat gatal apalagi setelah matang pohon.
- Musang hanya memakan buah-buahan yang matang betul pada pohon.
- Enzim dalam pencernaan musang sangat efektif. Para petani percaya bahwa biji-bijian dari feses musang adalah sumber benih terbaik. Contoh yang terbukti benar adalah hanya biji aren dari feses musang yang dapat tumbuh sebagai pohon aren yang baik untuk ditanam.
Berbeda dengan banyak hewan lain, musang tidak sembarangan buang feses. Musang memilih tempat yang bersih, yang umumnya diantara dahan (jorquette) pohon besar. Hampir tak pernah musang mengeluarkan feses diatas permukaan tanah langsung. Sering juga ditemukan feses diatas daun-daun bambu tetapi tidak langsung ke permukaan tanah.

Senin, 08 September 2008

Foto Keluarga Besar Bersama Kopi Luwak


Walaupun kami terpaksa berjauhan, tetapi dukungan seluruh Keluarga Besar kami adalah hal yang paling mendasar. Inilah keluarga besar kami di Medan dan Jakarta yang mendukung sehingga kami bisa menyediakan KOPI LUWAK SIDIKALANG untuk para peminat.

Rabu, 03 September 2008

SORTASI KETAT


Setiap biji kopi luwak yang diperoleh dari petani lalu diproses dan dipilih. Walaupun luwak hanya memakan biji kopi terpilih, tetapi waktu yang agak lama di lapangan dapat menyebabkan terikutnya biji kopi yang tumbuh atau tidak sehat. Serangan PBKo juga dapat kembali menyerang pada biji kopi tsb.

Hanya biji kopi yang betul-betul terpilih untuk dikirimkan kepada konsumen. Harga yang dibayarkan adalah wajar karena menyangkut mutu dan prosesing kopi luwak yang sangat ketat.

Hanya mutu kopi luwak yang masih segar yang dikirimkan kepada konsumen. Mutu ini dapat terdeteksi pada cupping test oleh orang yang berpengalaman.

Sumber Kopi Luwak SUKSES TANI


Sebelum penulis terjun pada bisnis kopi luwak, penulis telah melakukan riset musang/luwak selama 3 tahun. Sejak thn 1985 penulis telah mendalami hama vertebrata di BIOTROP IPB Bogor. Itulah sebabnya penulis sangat berkepentingan dengan konservasi musang yang termasuk hewan yang dilindungi. Dengan produksi kopi luwak maka petani malahan menganggap musang sebagai sahabat yang harus dilindungi, karena hasil penjualan kopi luwak mereka 10 kali lebih mahal daripada kopi biasa.

Sumber kopi luwak SUKSES TANI adalah dari petani yang kami dampingi.

Kopi luwak yang berasal dari pertanian kopi tanpa bahan kimia tsb selanjutnya diolah secara alami tetapi higienis.

Setiap petani dalam kelompok saling menjaga mutu sesama mereka. Pendapatan setiap petani dari hasil kopi luwak jauh lebih besar daripada menghasilkan kopi arabika biasa. Mereka saling bekerja sama dan saling mengingatkan mutu kopi luwak dari kelompok mereka.

Hanya petani yang sudah dipercaya yang dapat menyetorkan kopi luwak dari kebunnya kepada koordinator yang dipercaya dari sesama mereka (Bendahara Kelompok). Setiap petani memiliki data yang tercatat dengan jelas, yaitu tanggal, lokasi, jumlah yang disetor, dll.

Selasa, 26 Agustus 2008

Kopi Luwak Robusta atau Arabika

Kami sudah mendalami kopi sejak tahun 70-an waktu masih SD di Sidikalang. Oleh sebab itu saya dengan tutup mata masih bisa membedakan mana Kopi Arabika atau Kopi Robusta jika berasal dari sekitar Dairi.

Mulai bulan ini kami sudah juga menyediakan Kopi Luwak Robusta Sidikalang. Rasa asam yang terdapat pada Kopi Arabika kurang terdeteksi pada Kopi Robusta. Rasa Kopi Luwak Robusta Sidikalang juga lebih akrab dengan lidah kita. Jumlahnya memang masih terbatas. Dapat kami sediakan yang roasted (sudah disangrai) atau biji kopi yang akan disangrai.

Setiap biji kopi tsb telah melalui proses pengolahan, pengeringan, sortasi, dan penyimpanan yang seharusnya untuk kopi. Sehingga setiap biji yang anda terima dari kami sudah memenuhi baku mutu yang seharusnya untuk kopi, apalagi kopi luwak harus betul-betul dijaga keasliannya.

Salam hangat kami dari Kota Dingin Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara

Jumat, 08 Agustus 2008

MENYEDUH KOPI LUWAK


Idealnya menyeduh kopi luwak adalah dengan alat sebagaimana gambar berikut ini. Tetapi jika belum memiliki alat tsb, anda masih tetap bisa menikmati kopi luwak dengan cara praktis.
Karena harga kopi luwak mahal maka cara menyeduh kopi luwak juga ada triknya agar rasa creamy dan mocca-nya dapat jelas ternikmati. Berikut adalah cara menyeduh kopi luwak agar nikmat:
1. Rebus 1 atau 2 gelas air diatas kompos dalam milk pan (panci kecil bertangkai). Jumlah air dapat ditambah sesuai dengan jumlah gelas yang akan disajikan.
2. Tambahkan kopi luwak 1 sendok untuk setiap gelas atau sesuai selera pada saat suhu air rebusan sekitar 60 °C (air masih bisa dipegang).
3. Panci ditutup dan terus direbus hingga mendidih. Larutan kopi luwak tersebut langsung diaduk saat air mulai mendidih.
4. Aduk terus 1-2 menit.
5. Minuman siap dipindah dan disajikan pada mangkok porselen.
6. Tambahkan gula sesuai selera (bisa juga tanpa gula).

Kamis, 24 Juli 2008

Beberapa Jenis Musang


Berikut kami lampirkan foto musang. Jika ingin data dan spesies silahkan hubungi kami dari situs: http://suksestani.indonetwork.co.id/

Kamis, 10 Juli 2008

Pertanaman Kopi di Sidikalang


Bapak RW Sihotang dengan kebun kopinya yang bisa menghasilkan 2,5 ton kopi arabika kering. Beliau tinggal di Desa Bangun I Sidikalang. Senyum cerah beliau adalah gambaran cerahnya kehidupan petani. Benih kopi arabika yang ditanamnya adalah Catimor dari Costa Rica. Ini gambaran berbeda dari kebun kopi yang biasanya adalah Arabika Sigarar Utang.
Jika anda ingin melihat Gambar Indah Pertanaman kopi arabika Sidikalang mohon sabar menunggu di terbitan Vanity Fair edisi Italy yad.

Kopi Luwak yang Kami Kumpulkan


Kopi luwak yang kami sediakan betul-betul asli dari feses musang di kebun kopi Kab. Dairi.

Jika sudah diolah aduh sedapnya!!!! Saya akan menyajikannya untuk anda di pondok kami jika anda berkunjung ke Sidikalang.

Feses Musang di Sekitar Kebun Kopi


Feses musang (luwak) seperti ini kadang-kadang ditemukan petani. Ini memang menjadi sumber benih yang terbaik.
Jika sudah diolah dengan baik akan menjadi minuman yang sangat enak. Jarak 10 m pun harumnya sudah tercium.

Gambar Kopi Arabika dari Sidikalang

Buah Kopi Arabika yang sangat segar ini dapat anda temui sehari-hari di sekitar Sidikalang, Ibukota Kabupaten Dairi.
Petani akan membawanya pulang dari kebun kopi pulang ke rumah dalam hirang, yaitu keranjang khas orang Batak terbuat dari rotan.

TIM REPORTER VANITY FAIR BERKUNJUNG KE DAIRI

Berita ini adalah terbitan Dairi Pers Edisi 94 Tahun III Tanggal 23-29 Juni 2008 Halaman I


Kopi Luwak Sidikalang akan Dimuat pada Edisi yad
Sidikalang - Dairi Pers: Reporter Vanity Fair minggu lalu meliput Kopi Sidikalang, khususnya kopi luwak di Dairi. Majalah Vanity Fair sudah sangat terkenal di kalangan orang kaya (VIP) di dunia.
Vanity Fair terbit pertama kali tahun 1913 di Amerika Serikat. Sekarang majalah internasional tsb terbit di 24 negara sebagai edisi lokal, a.l. Amerika, Inggris, Italia, Jerman, Spanyol, dll. Kehadiran reporter andal majalah top tsb ke Dairi tidak disangka-sangka sebelumnya. Reporter yang datang adalah Mz. Imma Vitelli (Biro Italia), Benjamin Bohane (Fotografer), dan Eko Maryadi yang biasa dipanggil Item (perwakilan mereka di Jakarta).
Berikut wawancara Dairi Pers dengan Ir.John M. Sianturi,Dipl.Agr. (disingkat JMS) yang menyertai mereka pada kunjungan tsb.
Dairi Pers (DP): Apa yang menyebabkan mereka tertarik datang ke Dairi?
JMS: Vanity Fair tertarik dengan nama Kopi Sidikalang. Mereka lebih tertarik lagi karena saya tawarkan KOPI LUWAK ARABIKA SIDIKALANG yang asli. Mereka sangat ingin mengetahui asal dan proses kopi luwak. Karena di New York harga satu gelas kopi luwak U$ 50 (sekitar Rp. 450.000).
DP:Apakah anda sudah mengenal mereka sebelumnya?
JMS: Saya belum mengenal mereka sebelumnya. Saya tiba-tiba saja ditelepon Bung Item. Mereka dari Vanity Fair tertarik menulis artikel tentang kopi luwak sidikalang. Saya pikir ini ajaib karena mereka majalah internasional.
DP:Darimana mereka tahu berhubungan dengan anda?
JMS: Saya sudah mengembangkan hubungan dengan petani kopi kita sejak tahun2 yg lalu. Saya bekerja sama dengan para petani di Dairi untuk menghasilkan kopi luwak yang asli. Lalu saya olah sesuai dengan standar lab sehingga layak untuk kesehatan. Saya menawarkan melalui situs di internet, yaitu: http://www.suksestani.indonetwork.id/. Nah, mereka menghubungi no. telp saya yang ada disitu.
DP:Apa itu kopi luwak?
JMS: Kopi luwak adalah biji kopi yang dimakan musang lalu dikeluarkan menjadi kotoran tidak lama kemudian. Biji kopi ini kemudian harus diproses dengan standar lab sehingga layak untuk diminum.
DP:Kopi luwak ’kan tidak hanya dari Sidikalang, mengapa mereka tertarik ke Dairi?
JMS: Mereka tertarik karena kopi luwak yang saya tawarkan berasal dari pertanian organik dan alami. Musang tidak dipelihara secara khusus seperti di Jawa Timur. Di Dairi musangnya bebas makan apa saja dan hidup liar. Petani saya ajak ikut berusaha dan menjaga mutu kopi luwak. Petani juga harus menjaga kelestarian musang dan lingkungan.
Kesan Vanity Fair
DP: Siapa saja yang mereka wawancarai?
JMS: Hari Selasa kemarin adalah hari pekan Sumbul. Mereka mewawancarai petani kita yang membawa kopi luwak yang masih segar dan kopi biasa di Sumbul dan Tanjung Beringin.
DP:Apa yang mengesankan bagi reporter tsb?
JMS: Mereka terkesan dengan petani kita yang masih polos dan jujur.
DP:Katanya Mz. Imma Vitelli sampai terbahak2?
JMS: Ya, dia kaget bahwa petani kita tidak tahu harga kopi luwak di perdagangan dunia sangat mahal. Ada Inang br. Lahi (52 tahun) tetapi baru merasakan nikmatnya minum kopi luwak sekarang. Kopi tai musang terbuang percuma selama ini, paling-paling dicuci dan dijual harga biasa. Para petani mengatakan kepada Mz. Vitelli bahwa saya pertama-tama dianggap orang gila karena beli tai musang dengan harga sangat mahal. Dia dan Ben, fotografer, tertawa terbahak-bahak.
DP:Apakah petani kita sudah bisa mengolah sehingga siap minum?
JMS: Petani belum mengolah siap minum. Sampai sekarang pengolahan kopi tai musang dari petani menjadi kopi luwak siap minum itu saya lakukan dan awasi langsung. Karena ada tahapan pengolahan untuk standar mutu internasional. Saya memang sediakan kopi luwak yang siap seduh. Kopi luwak tsb selalu saya sediakan jika dibutuhkan, seperti untuk pertemuan tsb.
DP:Barangkali bisa diceritakan sedikit prosesnya, kalau bersedia?
JMS: Proses pengolahan kopi luwak kami lakukan tanpa bahan kimia dengan kebersihan terjamin. Ada tahapan2 dan suhu tertentu sehingga mutu kopi luwak yang kami sediakan terstandarisasi mutu baik. Ini yang kami rahasiakan.
DP: Mz. Vitelli banyak bertanya kepada anda, apa saja?
JMS: Pertama ”pengalaman” dan kedua ”kenapa kopi luwak berbeda dengan kopi biasa?” Saya ceritakan bahwa sebelum memutuskan pindah ke Dairi, saya adalah peneliti hama dan Kepala Lab Pengendalian Hama Vertebrata (Dep. Pertanian). Saya bertahun2 mengamati dan memelihara musang. Saya memutuskan pindah ke Dairi karena yakin dan mampu menghasilkan kopi luwak yang sangat mahal di negara maju. Saya juga bertekad untuk mengembangkan pertanian organik di Dairi. Kopi luwak yang paling mahal adalah hasil dari kopi yang menerapkan pertanian organik.
DP: Saya ulangi pertanyaan Mz. Vitelli, kenapa kopi luwak berbeda dengan kopi biasa?
JMS: Oh, ya. Pertama musang tidak makan sembarangan. Dia memilih hanya kopi terbaik. Yang kedua, pencernaan musang berbeda dengan mamalia lain, kotorannya tidak bau khas bakteri coli. Musang juga memakan buah aren dan riman yang tak mungkin dimakan hewan lain atau manusia. Fermentasi pada perut musang itu belum dapat saya pahami sampai sekarang.
DP:Apakah ada manfaat lain kopi luwak, untuk kesehatan misalnya?
JMS: Saya belum ada info manfaat kopi luwak untuk kesehatan. Mungkin ada sehingga orang berani bayar sangat mahal.
DP:Apakah tamu tsb meminum langsung kopi luwak Sidikalang dan bagaimana komentar mereka?
JMS: Mereka memang meminum kopi luwak arabika sidikalang bersama-sama para petani kita. Mereka mengakui rasa kopi luwak arabika sidikalang lebih creamy dan jelas rasa mocca. Mereka bertanya juga kenapa ada rasa tsb, saya jawab bahwa itulah hasil fermentasi makhluk ciptaan Tuhan. Itu murni kopi luwak. Saya hanya melakukan prosesing tanpa tambahan bahan kimia atau yang lain2.
DP:Bagaimana anda bisa menjaga mutu?
JMS: Saya mampu membedakan mana kopi biasa atau tai musang walaupun masih agak basah. Ini memang adalah hasil pengalaman dan pengetahuan bertahun-tahun.
DP:Apakah ada produk unggul dari Dairi yang menarik juga bagi Vanity Fair?
JMS: Mereka juga sangat tertarik dengan benalu kopi sebagai bahan pengobatan tradisional. Mereka juga berencana akan meliputnya pada waktu yad. Mereka kaget juga mendengar bahwa saya penderita diabetes tetapi bisa sehat dengan benalu kopi. Saya memang memproses benalu kopi agar sesuai dengan standar kesehatan. Ada banyak hasil riset Perguruan Tinggi tentang benalu kopi yang sudah saya kumpulkan. Semoga ini juga bisa mengangkat nama Dairi. Kita memang diberikan Tuhan dengan berkah Tanah Dairi Tanah Harapan. Saya yakin dengan itu.
Pesan dan Kesan
DP:Apakah ada pesan dan kesan anda?
JMS: Bisnis ini kelihatan menarik karena sangat menguntungkan. Yang paling saya kuatirkan adalah pemalsuan. Sekali nama kita cacat di mata perdagangan internasional maka kita hancur. Yang sering bikin ulah adalah pedagang kita karena tergiur untung besar. Buktinya sudah ada, harga vanili dari Sidikalang hancur karena dimasukkan kawat supaya tambah berat. Minyak nilam kita dicampur minyak keruing. Padahal vanili dan nilam sidikalang terkenal paling bagus mutunya pada perdagangan internasional.
DP:Apakah ada pihak lain yang terlibat membantu anda?
JMS: Saya bersyukur karena para atasan pada Dinas kami mendukung mengembangkan ide ini. Saya juga banyak dibantu keluarga. Saya juga bersyukur karena petani di Dairi memiliki tekad dan kejujuran untuk mengembangkan produk kopi luwak ini.
DP:Bagaimana komitmen anda dengan petani Dairi?
JMS: Saya memiliki komitmen tidak mau kaya sendiri. Jika nama kopi luwak kita sudah mendunia dan harganya mahal, maka petani yang betul-betul jujur akan menikmati harga yang jauh lebih mahal dari harga pembelian kami saat ini. Saat ini saja, masih masa promosi, harga dari petani sudah kita buat sangat menarik sehingga beberapa petani memperoleh tambahan penghasilan.
DP:Apa harapan anda selanjutnya?
JMS: Bisnis ini adalah bisnis kepercayaan. Bisnis ini juga membantu petani dan lingkungan hutan kita. Yang jelas Tuhan yang mengarahkan dan membuka jalan dengan teknologi informasi saat ini. Saya selama ini sudah bingung memasarkan, sementara stok sudah banyak. Biaya dan modal sudah puluhan juta juga keluar dari kantong saya pribadi. Eh, tiba2 datang Tim dari majalah internasional untuk menulisnya. Ada beberapa kafe di Jakarta yang sudah kami kirim sampel. Ini bisa mengangkat nama daerah kita, Dairi. Saya betul2 bahagia.
DP:Ada pesan?
JMS: Di ruang tamu Bupati, Wakil Bupati, dan Pemda Dairi kita sajikan kopi luwak arabika sidikalang dan teh dari benalu kopi sidikalang, sehingga tamu2 akan mendapat sajian yang khas. Kopi luwak adalah minuman kemewahan yang terkenal di cafe dan restoran internasional di negara maju. Kopi luwak sidikalang bisa menjadi komoditi unggulan.
DP:Kami tahu Anda cukup dekat dengan para petani Dairi. Apakah ada harapan politik atau hubungan dengan pilkada Bupati, misalnya?
JMS: Apa yang saya lakukan tidak ada kaitan politik apapun dengan pilkada Bupati. Saya datang ke Dairi sudah siap dengan pernyataan tidak menuntut jabatan apa pun. Jadi pengabdi petani pun sudah cukuplah. Rezeki akan diberikan Tuhan. Saya sudah menerima banyak berkat selama ini dan yakin akan banyak berkat (pasu-pasu) lagi pada masa yad.
DP:Hari-hari Anda kami amati cukup sibuk selama ini! Bagaimana anda mengatur waktu?
JMS: Saya memang cukup sibuk karena selain harus mengasuh kolom tetap Sukses Tani pada Dairi Pers, juga sedang merancang Klinik Agribisnis Sukses Tani yang kami harapkan operasional bulan Juli ini. HP saya tetap hidup 24 jam tiap hari untuk melayani pertanyaan tentang pertanian. Walaupun sibuk, saya usahakan tiap hari dimulai dengan misa/ibadat pagi. Ada dorongan yang besar dari Tuhan bagi hidup kita jika hari dimulai dengan doa.