Jumat, 03 Oktober 2008

MUTU KOPI LUWAK

Kopi Luwak memang mahal. Tetapi jangan bangga dulu dengan kopi luwak yang telah anda nikmati hingga anda bandingkan dengan Kopi Luwak produk SUKSES TANI.
Kenapa? Mutu Kopi Luwak selain ditentukan oleh sumbernya, juga ditentukan oleh pengolahan, sortasi, pengemasan, dan hingga pengiriman/penyimpanan hingga sampai ke konsumen akhir.
Keuntungan yang menggiurkan telah memancing banyak orang untuk ikut berkecimpung. Padahal mutu Kopi Luwak harus betul-betul layak sebagai minuman sebanding dengan harganya.
Saya dibesarkan di sekitar kebun kopi. Sejak anak-anak saya telah akrab merawat tanaman kopi. Kami dilatih disiplin menyiangi gulma, membuang tunas liar, memanen, mengolah, bahkan menyangrai kopi yang benar. Kuali besi warisan ibu saya, timbangan bak warisan ayah, adalah benda-benda yang tetap saya pelihara, rawat, dan gunakan hingga sekarang.
Ketika ayah dan ibu mendukung saya masuk IPB, lalu masuk Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian pada tahun kedua di IPB, dan tahun ketiga mulai Spesialisasi Perlindungan Tanaman Perkebunan, dan 20 tahun berkutat di Lab Vertebrata; semuanya bukan kebetulan. Saya bertekad menghasilkan Kopi Luwak bermutu terbaik. Dan ini saya buktikan dalam pelaksanaan.
Ini adalah pengakuan jujur seorang boss perusahaan coffee roasted di Jakarta kepada kami: ”Ada orang menawarkan Kopi Luwak harganya Rp. 1,2 juta/kg sementara ukuran biji tidak seragam dan bau apek. Setelah kopi luwak mereka disangrai hingga ukuran panas maksimum (no.5) ternyata bau apek tidak juga hilang. Sementara Kopi Luwak Sukses Tani disangrai hingga ukuran panas no. 2 sudah enak dan tidak ada bau apek sama sekali.”
Para perantara/pedagang seringkali menahan Kopi Luwak terlalu lama dengan harga yang tidak logis. Walaupun itu Kopi Luwak asli jika tidak melalui pengolahan baik dan disimpan lama di tempat yang tidak layak maka akan bau apek.

MENGAPA KOPI LUWAK ISTIMEWA?

Kopi Luwak telah terkenal sejak ratusan tahun lalu. Keiistemewaan kopi luwak adalah pada rasa yang legit karena kaya rasa creamy dan mocca yang alami. Kopi luwak juga dipercaya meningkatkan vitalitas pada pria dan wanita. Ada kepercayaan tertentu yang menyakini bahwa meminum kopi luwak menambah hokki (rezeki).
Berikut saya sampaikan informasi ilmiah yang dapat dirujuk tentang tentang Kopi Luwak:
· Buah kopi yang dimakan musang adalah yang betul-betul matang pohon dan sehat.
· Musang memakan biji kopi berlendir setelah mengupasnya langsung pada cabang pohon kopi. Biji kopi yang ditelan adalah biji berkulit tanduk.
· Musang menyukai lapisan lendir buah (mucilage) kopi. Biji kopi yang masih lengkap berkulit tanduk lalu dikeluarkan menjadi feses selambat-lambatnya 2 jam setelah ditelan.
· Tidak ada persentuhan langsung antara biji kopi hijau (green coffee bean). Akan tetapi enzim pencernaan musang telah mengubah biji kopi tersebut sehingga memiliki cita rasa yang spesifik.
· Musang adalah karunia Tuhan yang belum banyak dipahami hingga saat ini. Masih banyak rahasia pada pencernaan musang yang belum dapat diungkapkan dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

KEISTIMEWAAN LUWAK

Saya telah mendalami spesialisasi hama vertebrata sejak Tahun 1985, di IPB dan SEAMEO-Biotrop. Belasan tahun saya melakukan banyak penelitian pada Laboratorium Pengendalian Hama Vertebrata, Ditjen Perkebunan, Dep. Pertanian.
Empat tahun terakhir hingga saat ini saya mengutamakan penelitian tentang musang. Berikut saya sampaikan informasi yang dapat dirujuk tentang musang (di Jawa umum disebut luwak) :
- Hanya musang (Family Viverridae) yang mampu memakan buah-buahan sekaligus pemakan daging (karnivora). Dari 6 spesies yang umum di Asia Tenggara, ada 3 spesies yang paling sering ditemukan di Kabupaten Dairi, yaitu Viverra tangalunga, Arctictis binturong, dan Paguma larvata.
- Hanya musang yang mampu mengkosumsi buah aren dan riman (di Kabupaten Dairi). Kedua tanaman ini menghasilkan buah yang sangat gatal apalagi setelah matang pohon.
- Musang hanya memakan buah-buahan yang matang betul pada pohon.
- Enzim dalam pencernaan musang sangat efektif. Para petani percaya bahwa biji-bijian dari feses musang adalah sumber benih terbaik. Contoh yang terbukti benar adalah hanya biji aren dari feses musang yang dapat tumbuh sebagai pohon aren yang baik untuk ditanam.
Berbeda dengan banyak hewan lain, musang tidak sembarangan buang feses. Musang memilih tempat yang bersih, yang umumnya diantara dahan (jorquette) pohon besar. Hampir tak pernah musang mengeluarkan feses diatas permukaan tanah langsung. Sering juga ditemukan feses diatas daun-daun bambu tetapi tidak langsung ke permukaan tanah.